Rejang Lebong, (NaskahRakyat) – Mirisnya melihat dunia pendidikan diwilayah Provinsi Bengkulu. Hal ini terjadi di Desa Air Apo Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Pasalnya beberapa lokal di SD N 69 tidak memiliki bangku dan mobiler sehingga murid dan guru terpaksa belajar mengajar dilantai.
Kekurangan mobiler ini sangat dirasakan oleh berapa siswa dan siswi di sekolah itu bahkan disaat mereka mengikuti proses belajar nampak mereka tidak ada rasa kenyamanan, bahkan nampak gelisah sehingga sebagian siswa tidak fokus mengikuti mata pelajaran yang disampaikan oleh guru.
“Kekurangan mobiler ini terjadi cukup lama, hanya kelas 3 dan 4 yang kurang kalau untuk kelas 1 sampai 6 boleh dikatakan cukup,” ujar salah satu guru saat dihampir media, yang tidak mau disebut namanya.
Lebih lanjut, guru itu menyampaikan semenjak dibangun sekolah ini pada tahun 1980, hanya ada berapa kali batuan mobiler itupun cukup lama.
“Saya pun lupa tahun berapa namun sampai sekarang belum ada batuan kembali di sekolah kami,” sampainya.
Selain itu, guru tersebut berharap banyak kepada Dinas pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Rejang Lebong agar bisa membantu mobiler yang ada di sekolahnya, supaya proses belajar dan mengajar di sana bisa lancar serta setara dengan sekolah-sekolah yang ada di dalam perkotaan dan kamipun sudah pernah mengajukan permohonan melalui operator dan data Dapodik, harapnya.
Rezza Pahlevid kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbut) Kabupaten Rejang Lebong saat dihubungi melalui via WhatsApp menangapi bahwa ia belum mendapatkan laporan tentang kekurangan mobiler disalah satu SD.
“Jujur saya belum mendapat laporan tetang sekolah yang kekurangan mobiler ini, tolong jelaskan sekolahnya dimana, kalau ini infonya benar hal ini menjadi perhatian serius oleh kami selaku dinas pendidikan,” sampai Rezza singkat. (RM)